Review Aplikasi Affinity Designer

Apa itu Affinity Designer ?

Dibuat oleh Serif Labs yang berbasis di Inggris, Affinity designer addalah software editor grafis yang dirancang sebagai alternatif lain dari Adobe Illustrator. Serif didirikan pada tahun 1990an sebagai pengembang perangkat lunak kelas atas untuk dekstop PC / Windows dengan biaya rendah untuk pengguna pemula, kini perusahaan tersebut mencoba mengambil pasar perangkat lunak grafis (software grafis) dengan menghadirkan Affinity Designer, Photo dan Publisher.

Pada tahun 2014, Affinity designer dirilis untuk Mac, yang perlahan-lahan mulai diminati selama beberapa tahun terakhir. Pada akhir tahun 2015, mereka merilis sebuah update untuk Affinity Designer dan Affinity Photo yang benar-benar membuat khalayak tercengang dengan Affinity Designer yang memenangkan Mac App Editor's Choice tahun 2015.

Di tahun 2016, versi beta Affinty Designer untuk Windows diluncurkan dengan harapan bisa menarik pengguna Windows untuk beralih dari Illustrator ke Affinity. Tersedia dengan harga $ 49,99 atau sekitar Rp. 600.000 sangat murah jika dibanding dengan harga dari software grafis lain yang rata-rata diatas 1 juta.

Dengan kemampuan untuk mengedit dan membuat layer pixel Affinity Designer seolah-olah berfungsi sebagai Illustrator / Photoshop hybrid, tapi mungkinkah ini bisa menjadi alternatif lain bagi desainer yang sering bekerja di kedua program tersebut ? apakah Affinity menawarkan fitur yang cukup menggoda untuk pengguna lama Adobe ? atau apakah affinity lebih cocok dipakai oleh pemula ?

Review Affinity Designer

Untuk Desainer pemula atau yang sudah pro, Affinity Designer menawarkan antarmuka pengguna yang intuitif dan modern, desainer akan menemukan semua alat yang diperlukan dengan jelas, terorganisir dan mudah diakses, mungkin tombol shortcut keyboard akan terasa asing bagi pengguna Adobe.

Review ulasan lengkap Affinity Designer - Preview Persona Toolbar

Namun dari semua itu, Affinity Designer hadir dengan semua standar pen dan shape tools untuk membantu pengerjaan vector kompleks dan artwork berbasis pixel. Dengan persona toolbar yang membagi vector, pixel dan eksport tools menjadi tiga bagian, pengguna dapat beralih diantara rangkaian tool sets tanpa ada gangguan pada alur kerja.

Bagi desainer yang bekerja di Photoshop dan Illustrator secara bersamaan, menggunakan Affinity Designer mungkin merupakan penghemat waktu.

Seperti halnya program perangkat lunak (software) lainnya, menggunakan Affinity memerlukan beberapa waktu untuk membiasakan diri tetapi jika dipelajari dengan baik hasilnya bisa sangat bagus.

Import dan Export File

Review ulasan lengkap Affinity Designer - Import Eksport File

Bagaimanapun juga, kompabilitas selalu menjadi masalah yang berusaha ditangani oleh berbagai software grafis yang ada. Jika program non-Adobe lainnya dapat membuka dan mengkonversi file PSD atau EPS dalam format yang tidak dapat / sulit di edit, maka Affinity Designer dapat membuka dan mengedit PSDAI, dan EPS dengan relatif mudah bahkan dapat diselesaikan dalam beberapa menit.

Meskipun merupakan vector editor, Affinity juga dapat mengekspor ke bentuk file PSD, mengekspor ke format lain juga lebih mudah file bisa disimpan dalam format EPSPDFPNGJPGGIF dan TIFF.

Adobe menawarkan fitur dan pengaturan yang lebih luas, dalam hal ini Adobe Illustrator adalah pemenang dalam hal mengimport format file vector yang berbeda. Illustrator mendukung berbagai macam format file termasuk PDF, EPS, SVG dan masih banyak lagi (30 jenis file menurut sumber helpx.adobe.com).

Affinity Designer tidak bermasalah dalam mengimport file SVGPDFEPS, dan bahkan Ai. Hanya saja salah satu kekurangannya adalah Affinity tidak menyimpan objek yang dikelompokkan dalam file Ai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Cyber Crime

Review aplikasi GIMP

Review Photoshop